antara pandangan syariat dan hakikat

suatu ktika sorang brtanya paa rabiah adawaiyah "apakah jika aku brtobat atas dosa dosaku kepada Allah, Allah akan akan mngampuni aku?"

kemudian apa yang dijawab oleh rabiah adawiyah. " tidak, ia tiak akan mngampunimu, namun jika Allah mngampunimu, engkau akan brtobat"

skilas ada kerancuan dalam jawaban rabiah. ya jika kita mlihat dari kaca mata syariat, jawaban jelas salah. paahal banyak ayat an hadis yang mengungkapkan bahwa Allah itu maha pngampun dan begitu juga anjuran untuk brtobat.

namun jika kita mlihat dengan kaca mata hakikat rupanya jawaban rabiah lebih benar. sangkan tesis yang mngatakan "jika Kita brtobat maka Allah akan mnggapuni kita" justru salah

kaca mata syariat sbagai mana dengan fiqh, terdapat alur sebab akibat atau logika untuk menetapkan suatu hukum. sangkan hukum sebab akibat hanya brlaku di alam ini ini (ruang dan waktu). dalam tauhi Allah tiak brgantung apapun. jika Allah mngampuni dosa kita karna tobat kita brarti bertentangan dengan tauhid sedangkan Allah tdiak bergantung dengan suatu apapun.

dalam padangan hakikat apapun smua atas izin Allah. dalam hadist di sbutkan "jika kita menghendaki sesuatu sedangkan Allah tidak menghendaki. maka apa yang kita kehendaki tidak akan terjadi"

kelmahan islam saat ini, ktiadaannya khalifah saat ini, dan rusaknya moral umat saat ini. tlah trtulis i lauhfu mahfu.

jika kita tau bahwa tlah trjadi pninasan terhadap saudara kita yang muslim di palstin, afgan, irak smua tlah trantun sebelum alam semesta ini tercipta.

lalu bagaimana sikap kita terhaap masalah ini. yang saya tau menangislah karena mengapa Allah blum mau mmilih kita sebagai syuhaa untuk mmbantu saudara kita. jangan berdiam diri. menangislah. menangislah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar